Mungkin Anda sudah mengetahui bahwa hard disk yang terfragmentasi akanmemperlambat komputer. Solusinya, Anda harus melakukan defragmentasi. Namun pernahkah Anda berpikir sejenak, apa fungsi defragment hard disk? Perlukah itu rutin dilakukan?
Baiklah… Saya akan memulainya dengan sebuah perumpamaan.
Paragraf 2. Dengan lemari tersebut, Anda ingin menyimpan sebuah mainan bongkar pasang. Karena ukuran mainan tersebut besar, mainan tersebut tidak dapat masuk ke satu lemari. Anda harus membongkarnya dan menyimpan masing-masing bagian ke lemari yang berbeda.
Paragraf 3. Suatu ketika, Anda ingin menggunakan mainan tersebut. Karena disimpan dalam bentuk pecahan dan di lemari yang berbeda, maka Anda memerlukan waktu yang lama untuk menyiapkan mainan tersebut hingga siap pakai.
Paragraf 4. Padahal seharusnya, jika Anda bisa memindahkan barang-barang kecil dari masing-masing lemari ke satu lemari, Anda mungkin akan menyisakan tempat yang cukup luas untuk menyimpan mainan tersebut secara utuh. Dan ketika mainan tersebut dibutuhkan, Anda tidak memerlukan waktu yang lama untuk menggunakannya.
Paragraf 2. Ketika Anda hendak menyimpan data yang ukurannya lebih besar dari data sebelumnya, komputer harus memecah data baru tersebut, dan menyimpannya di ruangan-ruangan yang tersebar.
Paragraf 3. Ketika komputer membutuhkan data tersebut, komputer harus mengumpulkan bagian-bagian data yang tersebar. Akibatnya, pembacaan data memerlukan waktu yang lebih lama.
Paragraf 4. Jika sudah dilakukan defragmentasi, seharusnya ruangan-ruangan kosong tersebut bisa dijadikan satu dan menghasilkan ruangan yang lebih besar. Dengan ruangan yang lebih besar ini, data baru akan disimpan dalam bentuk “utuh”. Ketika dibutuhkan, komputer tidak perlu mengumpulkan pecahan-pecahan data. Waktu pembacaan data pun jadi lebih cepat.
Bagaimana? Bisa dipahami tentang fungsi defragment hard disk? Fungsi defragment hard disk adalah untuk mengelompokkan pecahan-pecahan data ke lokasi yang berdekatan sehingga pembacaan data akan lebih mudah dan cepat.
Dari cerita tersebut juga dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab hard disk terfragmentasi adalah karena seringnya menyimpan dan menghapus data sehingga menimbulkan ruang kosong yang tersebar di mana-mana.
Berikut tips melakukan defragmentasi secara rutin. Lakukan defragmentasi:
Baiklah… Saya akan memulainya dengan sebuah perumpamaan.
Bayangkan: mainan bongkar pasang
Paragraf 1. Anda memiliki 5 buah lemari. Masing-masing lemari sudah hampir penuh. Hanya memiliki sedikit ruang saja. Hal ini disebabkan karena Anda sering membuang dan menyimpan barang di masing-masing lemari tanpa pernah membereskannya. Pokoknya asal taruh saja.Paragraf 2. Dengan lemari tersebut, Anda ingin menyimpan sebuah mainan bongkar pasang. Karena ukuran mainan tersebut besar, mainan tersebut tidak dapat masuk ke satu lemari. Anda harus membongkarnya dan menyimpan masing-masing bagian ke lemari yang berbeda.
Paragraf 3. Suatu ketika, Anda ingin menggunakan mainan tersebut. Karena disimpan dalam bentuk pecahan dan di lemari yang berbeda, maka Anda memerlukan waktu yang lama untuk menyiapkan mainan tersebut hingga siap pakai.
Paragraf 4. Padahal seharusnya, jika Anda bisa memindahkan barang-barang kecil dari masing-masing lemari ke satu lemari, Anda mungkin akan menyisakan tempat yang cukup luas untuk menyimpan mainan tersebut secara utuh. Dan ketika mainan tersebut dibutuhkan, Anda tidak memerlukan waktu yang lama untuk menggunakannya.
Penjelasan cerita di atas…
Paragraf 1. Ini adalah gambaran sebuah hard disk. Anda sering menyimpan dan menghapus data. Akibatnya hard disk Anda menyisakan ruangan-ruangan bekas penyimpanan data tersebut. Inilah yang disebut hard disk ter-fragmentasi.Paragraf 2. Ketika Anda hendak menyimpan data yang ukurannya lebih besar dari data sebelumnya, komputer harus memecah data baru tersebut, dan menyimpannya di ruangan-ruangan yang tersebar.
Paragraf 3. Ketika komputer membutuhkan data tersebut, komputer harus mengumpulkan bagian-bagian data yang tersebar. Akibatnya, pembacaan data memerlukan waktu yang lebih lama.
Paragraf 4. Jika sudah dilakukan defragmentasi, seharusnya ruangan-ruangan kosong tersebut bisa dijadikan satu dan menghasilkan ruangan yang lebih besar. Dengan ruangan yang lebih besar ini, data baru akan disimpan dalam bentuk “utuh”. Ketika dibutuhkan, komputer tidak perlu mengumpulkan pecahan-pecahan data. Waktu pembacaan data pun jadi lebih cepat.
Bagaimana? Bisa dipahami tentang fungsi defragment hard disk? Fungsi defragment hard disk adalah untuk mengelompokkan pecahan-pecahan data ke lokasi yang berdekatan sehingga pembacaan data akan lebih mudah dan cepat.
Dari cerita tersebut juga dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab hard disk terfragmentasi adalah karena seringnya menyimpan dan menghapus data sehingga menimbulkan ruang kosong yang tersebar di mana-mana.
Perlukah defragmentasi dilakukan rutin?
Defragmentasi akan memindahkan pecahan-pecahan data yang letaknya berjauhan ke tempat yang berdekatan sehingga menjadi data yang utuh. Jika dilakukan terlalu sering ini dapat memperpendek umur hard disk Anda. Oleh karena itu lakukan defragmentasi sesuai dengan tingkat kesibukan komputer Anda.Berikut tips melakukan defragmentasi secara rutin. Lakukan defragmentasi:
3 bulan sekali jika Anda:
- Menggunakan internet hanya sebentar saja tiap harinya
- Jarang melakukan instalasi atau uninstall program-program di komputer Anda
- Koleksi file Anda kecil, hanya beberapa giga, dan jarang Anda tambahi atau kurangi
2 bulan sekali jika Anda:
- Menggunakan internet beberapa jam tiap hari
- Kadang-kadang melakukan instalasi atau uninstall program-program di komputer Anda
- Terkadang menambah atau menghapus file, namun masih dalam kapasitas yang tidak terlalu besar
- Terkadang bekerja dengan program-program editing grafis (Photoshop, After Effects, Premiere, dll)
1 bulan sekali jika Anda:
- Menggunakan internet berjam-jam tiap hari
- Sering melakukan instalasi atau uninstall program-program di komputer Anda
- Sering menambah dan menghapus file dalam skala besar
- Sering bekerja dengan program-program editing grafis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar