Senin, 28 Januari 2013

Mengenal tipe serangan Hacker


 Menurut hasil konferensi hacker Last Hope, menyatakan, dengan menggunakan laptop, headset ponsel, kartu kredit, atau bahkan paspor, dapat membuat user menjadi target pencurian data dan criminal lainnya. Dalam ketakutan namun sesi yang menyenangkan, yang berjudul "How do I Pwn Thee? Let me Count the Ways" (pwn di sini berbicara mengenai kepunyaan atau control), seorang hacker yang memiliki alias “RenderMan” menjelaskan bagaimana user berada dalam resiko keamanan dan mereka tidak mengetahuinya.
Serangan hacker menurut sebagian besar orang mungkin telah mengetahui bahwa mereka harus berhati-hati menggunakan jaringan Wi-Fi, khususnya public hotspot yang tidak mengenkripsi data yang ditransmisikan dan access point jaringan dapat disalahgunakan oleh orang lain. Akibatnya user dapat kehilangan data-data, menerima halaman web yang menipu, dan informasi lainnya, yang menyebabkan computer mereka telah diambil alih.
Ketika penumpang pesawat telah mengabaikan peringatan pramugrari untuk men-disable Wi-Fi atau mereka yang tidak mengetahui bagaimana cara mematikannya, akan mudah terkena penyerangan pihak lain di pesawat. RenderMan menyarankan user agar men-disable Wi-Fi ketika tidak digunakan dan menggunakan VPN, juga software firewall. Headset Bluetooth user juga dapat beresiko terhadap keamanan karena celah keamanan dalam teknologi tersebut dan default PIN yang tidak berubah. Dengan mengeksploitasi kelemahan teknologi tertentu, seseorang dapat masuk dan mencuri data, lalu menyusup dalam conversation, atau bahkan memata-matai user dengan memasukkan bug ke dalamnya. RenderMan menyarankan user untuk mengubah password, men-disable Bluetooth pada telepon, mematikan headset bila tidak digunakan, dan membatasi akses ke data dan fitur ketika berkomunikasi dengan alat Bluetooth lainnya.
Banyak orang tidak menyadari bahwa paspor U.S yang baru mempunyai teknologi RFID (Radio-Frequency Identification) dengan enkripsi yang lemah, yang membuat data pada chip mudah dibaca dengan reader device tertentu. Untuk itu, pemerintah U.S telah memasang metal foil di bagian belakang dan depan paspor, namun foil tersebut masih kaku dan masih lebar sehingga RFID reader masih dapat membacanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar